Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya telah mengambil langkah strategis dengan membuka Program Studi (Prodi) baru jenjang Sarjana Terapan (D4) Teknologi Rekayasa Manufaktur. Prodi ini dirancang untuk menjawab tantangan industri yang terus berkembang, terutama dalam era digital dan otomatisasi. Dengan mengintegrasikan ilmu Teknik Mesin dan Teknik Industri, program ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang diperlukan oleh dunia kerja.
Kurikulum yang diterapkan dalam prodi ini mencerminkan kebutuhan nyata di lapangan. Dengan komposisi 70 persen praktik dan 30 persen teori, mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar langsung di lingkungan industri. Hal ini penting, mengingat banyak perusahaan saat ini mencari kandidat yang mampu beradaptasi dengan cepat dan memiliki pengalaman praktis. Melalui kerja sama dengan berbagai industri, mahasiswa diharapkan dapat terlibat dalam proyek nyata yang memperkaya pengalaman mereka.
Dari sisi kompetensi, prodi ini berfokus pada pengembangan soft skills dan hard skills yang seimbang. Lulusan diharapkan tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi, kerja sama tim, dan pemecahan masalah. Ir Ichlas Wahid, MT., Dekan Fakultas Vokasi, menekankan pentingnya aspek ini, karena lulusan yang mampu berkolaborasi dan berinovasi akan lebih dihargai di pasar kerja. Dengan demikian, program ini berupaya menciptakan profesional yang siap bersaing di tingkat global.
“Prodi ini bertujuan untuk mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki gelar tetapi juga kompeten dan siap terjun ke dunia kerja,” ungkap Ir. Ichlas Wahid, MT. Dengan meningkatkan level dari D3 ke D4, Fakultas Vokasi Untag Surabaya berkomitmen untuk memberikan orientasi praktik yang lebih kuat dan nyata di lapangan.
Sebagai langkah ke depan, Fakultas Vokasi Untag Surabaya berkomitmen untuk terus memperbarui kurikulum dan metode pengajaran sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri. Dengan demikian, prodi D4 Teknologi Rekayasa Manufaktur bukan hanya menjadi sarana pendidikan, tetapi juga jembatan antara teori akademik dan praktik industri. Harapannya, lulusan prodi ini akan berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan sektor manufaktur di Indonesia, serta mampu menjawab tantangan global yang dihadapi industri saat ini.
Dengan adanya prodi ini, diharapkan lulusan dapat mengisi berbagai posisi strategis di sektor industri, seperti di bidang perancangan produk, manajemen produksi, dan pengendalian kualitas. Integrasi keilmuan dan pengalaman praktis yang mendalam akan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.